Dadap - INDRAMAYU, Puluhan rumah dan lahan persawahan di pesisir Pantai Indramayu terancam abrasi. Kondisi ini diperparah rusaknya breakwater (pemecah gelombang) di sepanjang perairan Indramayu, Jawa Barat.
Hal ini seperti yang terjadi di perairan di Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu. Salah seorang warga, Samiun (56), mengaku di Desa Juntinyuat, Blok Rembat, terjadi abrasi hingga 500 meter yang mengancam lahan persawahan warga.
"Ini (abrasi) terjadi sejak setahun terakhir setelah gelombang tinggi saja," katanya, Senin (1/8/2016).
Ia khawatir jika tidak segera ditangani akan terus terkena abrasi dan lahan pertanian di sana akan habis.
Warga Desa Dadap, Khaerun (35), mengungkapkan hal senada. Ia mengatakan, abrasi ini terjadi karena kondisi pemecah gelombang yang sudah hancur dihantam ombak ketika terjadi gelombang tinggi.
Selain lahan persawahan, Khaerun menuturkan, cukup banyak rumah warga yang terkena abrasi. Bangunan musola dan pendidikan anak usia dini (PAUD) juga terdampak abrasi pantai.
“Sekitar 20 rumah yang terkena abrasi. Selama ini belum ada upaya dari pemerintah. Kalau masalah ini tidak cepat diselesaikan, kami tidak akan membayar pajak bumi dan bangunan (PBB),” ujarnya. (erh)
from klik
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar kalau ada kata kata yang kurang enak atau apa nanti Admin bisa dirubah, apa kalau ada PENDAPATatau SARAN usulkan ya, mungkin itu bisa membantu admin.